Minggu, 24 Maret 2013

Ikhlas itu Sederhana

Menurut Wikipedia, Ikhlas menurut bahasa adalah tulus hati, membersihkan hati dan memurnikan niat. Simpel namun susah dipahami, apalagi diamalkan..

Aku ingat waktu masih kecil, ibu sering mengatakan "Lebih baik kamu jangan menyentuh pekerjaan itu daripada kamu memasang muka yang cemberut seperti itu". Yah, kalimat ini sering ia lontarkan ketika ia memerintahkan aku untuk sekedar membeli bawang di warung atau hanya mencuci 2 biji gelas.

Aku kemudian berpikir, emang kenapa kalau muka cemberut sambil kerja?

Lama aku beranjak, aku kemudian tersadar. Ternyata kebiasaan cemberut itu menunjukkan ketidakikhlasan untuk mengerjakan sesuatu. Dan aku kini baru sadar itu poin pertama tentang keikhlasan yang diajarkan orang tuaku.

Suatu hari pula ibu perah berkata kala aku disuruh mengambil sesuatu tapi mengharap hadiah. Ibuku lalu berkata, "Betapa busuknya hatimu jika melakukan itu tapi kau mengharapkan imbalan". 

Karena waktu itu aku masih kecil, aku sering bergumam, "Kenapa? Aku kan hanya meminta hasil apa yang aku kerjakan?"

Seiring berjalan waktu, ternyata ibu mengajarkan aku poin dua tentang keikhlasan bahwa lakukan sesuatu tanpa pernah berharap balasan.

Maka sebenarnya ikhlas itu sederhana.

Cukup kerjakan sesuatu dengan hati tenang, kerjalan yang terbaik, dan jangan pernah memikirkan apa yang akan kamu peroleh jika kau mengerjakan sesuatu itu.

Lalu kembali aku bertanya, "Tapi bagaimana kalau kita mengerjakan sesuatu. Kita mencoba tenang, menerapkan ikhlas tersebut. Tapi tetap masih ada keganjalan untuk menyelesaikan itu dengan maksimal?"

Aku kemudian ingat ayah pernah berkata padaku ketika aku disuruh mengepel lantai rumah waktu masih kecil dulu, 
"Apa yang kau suka lakukan untuk membuat hatimu senang?" kata ayah.
"Bernyanyi" jawabku.
"Aku juga sering mendengarmu memutar musik?" ayah menimpali
"Iya, aku juga suka musik"
"Kalau begitu coba kamu putar musik sekencang-kencangnya untuk mengiringi kami menyelesaikan kerjaan pel lantai mu itu. Lambat-laun kamu akan ikut bernyanyi menikmati alur dan bekerja dengan nikmat"
Aku kemudian mencoba metode itu dan yah, berhasil!! 

Sampai sekarang ketika aku mengerjakan sesuatu, aku sering memutar musik, sambil melantunkan nada untuk mereleksasi hati dan menerapkan konsep ikhlas itu. Dan itulah poin ketiha iklas, sekaligus jawaban kenapa aku begitu suka bernyanyi lagu anak-anak ala Chibi Maruko Chan" sebagai berikut :

Hal yang menyenangkan hati 

Banyak sekali 
Bahkan kalau kita bernyanyi 



Sekarang ganti baju 
Agar menarik hati 
Ayo kita mencari teman 



Jalan panjang menuju langit biru 
Tiba tiba kulihat seorang anak 
Yang menemukan harta karun di dalam sana 
Alangkah senang dan hati gembira 



Wangi angin 
Padang rumput di sore hari 
Sampaikan *prok prok prok prok*
Salam *prok prok prok prok*
Gembiraaaaaaaaa... 





Hal yang menyenangkan hati 
Banyak sekali 
Bahkan kalau kita bermimpi 



Sekarang ganti baju 
Agar menarik hati 
Ayo kita mencari teman

Sederhana bukan? Ikhlas itu asik :D
Dan aku baru sadar nilai yang diajarkan orangtuaku sejak kecil. Just do it with heart :))

Tidak ada komentar: